Gejolak ekonomi global menekan rupiah ke level Rp16.000 per USD pada Agustus 2025. Penyebab utamanya adalah ketegangan geopolitik dan potensi resesi di Amerika Serikat.
Bank Indonesia melakukan intervensi pasar dan menaikkan BI Rate menjadi 7% untuk menjaga stabilitas. Namun, dampaknya terasa pada pelaku UMKM dan sektor properti.
Pemerintah menyiapkan paket stimulus senilai Rp75 triliun untuk menopang konsumsi masyarakat. Investor diminta berhati-hati memilih portofolio dan lebih condong pada emas dan obligasi negara.
Ekonom memperkirakan tekanan rupiah bisa berlanjut hingga kuartal IV jika kondisi global tak membaik. Diversifikasi investasi dan manajemen risiko kini menjadi kunci.

Leave a Reply