Wilayah Maluku Utara diguncang gempa berkekuatan 6,8 skala Richter pada Jumat malam pukul 22.15 WIT. Gempa berpusat di laut dengan kedalaman 30 kilometer, sekitar 70 km timur laut Halmahera. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memastikan tidak ada potensi tsunami, tetapi guncangan kuat dirasakan hingga Ternate dan Sofifi.

Warga yang panik segera berhamburan keluar rumah, banyak yang mengungsi ke tempat-tempat terbuka seperti lapangan dan jalan raya. Beberapa rumah mengalami kerusakan, terutama dinding retak dan atap runtuh. Sejauh ini belum ada laporan korban jiwa, tetapi sejumlah orang mengalami luka ringan akibat tertimpa benda jatuh.

Tim SAR gabungan bersama aparat setempat segera melakukan peninjauan ke wilayah terdampak. Rumah sakit di Ternate melaporkan lonjakan pasien akibat trauma dan luka ringan. Pemerintah daerah membuka posko darurat dan membagikan bantuan darurat berupa makanan, selimut, serta tenda.

BMKG mengingatkan potensi gempa susulan masih bisa terjadi, sehingga masyarakat diminta tetap waspada. Para ahli gempa menyebut bahwa wilayah Maluku Utara memang rawan aktivitas seismik karena berada di pertemuan lempeng tektonik besar.

Peristiwa ini kembali menegaskan pentingnya edukasi kebencanaan bagi masyarakat di daerah rawan gempa. Banyak warga yang panik tanpa tahu harus menuju ke titik evakuasi resmi. Pemerintah pusat didesak untuk memperkuat sistem peringatan dini serta memperbaiki tata ruang kota agar lebih tahan terhadap bencana.

Banjir69 , Situs banjir69


Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *