Super Garuda Shield 2025 baru saja usai, melibatkan lebih dari 6.500 prajurit dari Amerika Serikat, Australia, Jepang, dan negara lainnya. Puncaknya adalah latihan tembak nyata (live-fire), termasuk peluncuran Stinger missiles oleh divisi udara AS di tanah Indonesia, menunjukkan interoperabilitas aliansi regional.
Latihan ini penting sekaligus simbol diplomasi keamanan Indo-Pasifik. Dalam konteks meningkatnya ketegangan global, terutama dengan China, kehadiran aktif militer multinasional ini memperlihatkan bahwa Indonesia memilih posisi strategis sebagai penjaga stabilitas, bukan sekadar menjadi panggung rival.
Meskipun latihan ini dikritik Beijing sebagai โNATO Asiaโ, pemerintah menegaskan tujuan stabilisasi, bukan memicu bifurkasi geopolitik. Ini adalah pesan kuat bahwa Indonesia tetap menjadi mediator dan penjaga kedamaian di kawasan.

Leave a Reply