Pada awal September, mahasiswa dari berbagai kampus berkoalisi dengan buruh dan pegiat HAM merencanakan demonstrasi besar di depan gedung DPR Jakarta. Tuntutan mereka mencakup audit independen terhadap tindakan aparat, reformasi kepolisian, dan transparansi dalam kebijakan publik. Rangkaian protes ini dipicu oleh insiden fatal yang terjadi pada driver ojol Affan Kurniawan dan berujung pada ricuh di banyak kota besar dan korban jiwa.

BEM SI mengeklaim bahwa publik marah bukan atas demonstrasi, tapi atas korupsi, kekerasan, dan ketidakadilan struktural. Meskipun beberapa perwakilan telah diberikan janji pertemuan dengan pejabat pemerintah, hingga kini belum ada tindak lanjut konkret. Protes ini juga didukung oleh serikat pekerja seperti Gebrak, yang menuntut pembebasan demonstran yang ditahan dan pelepasan tahanan tanpa syarat.

Presiden Prabowo memperingatkan bahwa aparat akan bertindak tegas terhadap tindakan yang dianggap sebagai ancaman terhadap stabilitas, seperti terorisme dan pengkhianatan negara. Ancaman ini menuai kritik dari aktivis dan pihak media yang mengatakan pemerintah cenderung meredam kritik melalui intimidasi politik, bukan dialog terbuka.

Protes ini serta-merta mempertegas perlunya reformasi institusional mendesakโ€”bukan sekadar perombakan simbolis, tapi perubahan sistemik terhadap kebijakan publik, struktur kekuasaan, dan penegakan hukum di Indonesia.

Banjir69 , Slot , Slot Thailand


Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *